Rabu, 05 Juni 2013

Entah


 Iya ,kita ini terlalu terlalu untuk kesekian kalinya , mungkin sekarang bukan kita tapi kamu dan aku . gatau harus menyalahkan siapa ,antara kamu dan aku , mungkin kamu akan aku pojokan dari lembaran yang ada di tatapanmu sekarang ,ya di post ini antara kamu membaca atau tidak samasekali .
Kenapa kamu . kamu kenapa . memberikan harapan yang luas seluas langit biru di atas, memberikan rasa manis seperti harum manis yang pas ga lebih ga kurang tapi cukup .  tapi sayang . yang selama ini aku kira . yang selama ini aku pikirkan . hanya sia sia .
Angan-angan  belaka . angan angan, ya . semua yang terlontar dari mulutmu . bagaikan kerupuk , kamu tau kerupuk . iya makanan ringan yang dikeluarkan dari toplesnya dan lama lama menjadi”liat” . ya itu kaya semua omongan yang kamu keluarkan dari mulutmu . dulu iya dulu dan sekarang.
Dulu . kamu ingat dulu . iya dulu yang waktu itu kamu mengejar ngejar wanita . iya aku . seperti mengambil kertas penting yang sangat penting dan terbawa angin dan terbang di jalan yang penuh dengan kendaraan berkeliaran dan kamu rela mengejar dan mendapatkan kertas ,yang padahal bahayannya sangat dekat . terus kamu dapatkan kertas itu . dan kamu baca . dan kamu buang.
Dan aku menyadari kertas itu adalah aku . mungkin hanya kamu dan aku saja yang tau hal manis yang sesaat iya sesaat , namun susah untuk di hapus .
Aku tau sekarang kamu sudah mengahpus semuanya dengan mudah , ya mungkin hal manis ini hanya coretan tipis dari pensil di buku sketch book mu , dan dengan mudahnya dihapus dan bersih kembali .
Oh sayang lihat coretan coretan manis mu pada sketch book ku . itu coretan dari apa? Tebal pensilnya bukan pensil HB yang kamu kira hal manis ttg kita , ini coretan pensil 2B , kau mencoretnya terlalu tekan sehingga masih ada bekas di sketchbook ku .
Dari awal aku tak membayangkan hal ini terjadi . entah kamu begitu susah ditebak , mungkin wajah masalalu dia iya dia . wajah dia membuat dirimu terpesona akan kecantikannya yang menggiurkan . seperti seeorang anak kecil yang menemukan mainan lamanya . dan memulai memainkannya kembali sambil mengenang dulu bermain dengan mainan lama itu . iya apa karena itu kita menjadi seperti ini ?
Dan setelah itu apa ? dirimu berubah 180® , dan melawan gravitasi bumi sehingga ini adalah terbalikannya kamu , atau ini memang kamu ? Oh tidak jika ini memang kamu yang sebenarnya. Berapa bulan aku tertipu dengan aktingmu hebat .mungkin kamu harus mengikuti casting FTV atau layar lebar.
Dengan mudah kamu bilang pisah setelah menyakiti tuk ke sekiankalinya bahkan dalam rumusan matematika kamu itu angka 0 dan aku angka 1 atau 2 atau lainnya , jika aku dibagi dengan mu jawabnnya adalah “Tak Terhingga” iya menyakitiku tak terhingga . tapi bodohnya aku . mempercayai kata maaf mu tuk kesekian kalinya yang terlontar dari mulutmu. Dan dengan mudahnya aku memaafkanmu .
Lalu sekarang kata maaf terakhir dari mu . saat perpisahan itu . tidak kumaafkan entah sampai kapan . mungkin sampai ada yang menggantikan mu ?.Oh tidak. Tidak ada yang bisa menggantikan mu . menggantikan mu dengan seseorang sama saja sama dengan membuka novel kisah romance yang akhirnya sad ending . ya sama saja kita sudah mengetahui akhir dari segalanya , akhir dari kisah romance.
Apa? Aku trauma? Tentu tidak . atau memang iya . hebatnya kamu bisa membuat aku trauma akan kisah Romance . sampai kapan? Aku pun tidak tau . ini merupakan pelajaran terpenting dari lembaran lembaran hidupku , bahwa cinta tidak akan selalu berakhir bahagia . bayanganku cinta itu seperti di film series korea korea yang lagi booming di musim ini . ya dengan perjalanan yang manis dan berakhir bahagia . lalu dengan novel romance dengan perjalanan bahagia dan berakhir bahagia . dan pada kenyataan di dunia ini tidak sama sekali . hebatnya manusia menciptakan cerita di film film dan di novel hanyalah harapan semu yang tidak mungkin terjadi pada kenyataan . mereka mengartikan di dunia nyata tidak seperti itu malah kebalikannya . mereka hanya membayangkan kebahagiaan akan kisah romance yang tak mungkin terjadi .
Bukan berarti aku tidak bisa move on darimu . memangnya move on itu harus kita berganti dengan pasangan baru? Aku tidak meyakinkan itu . aku tidak akan move on ke lain hati,sampai cinta yang sebenarnya datang menghampiri ku bukan aku yang mencari . sampai Tuhan menunjukan itu adalah cinta yang sebenarnya yang menurut Tuhan ku .
Lalu untuk saat ini? Saat ini aku lebih egois terhadap diri sendiri . mementingkan diri sendiri itu bkannya  penting? Ya cukup untuk kenangan . semua yang menghantui ku di setiap tidur siang dan tidur malamku . cukup untuk kesekian kalinya bayangan akan semua kenangan di setiap langkah ku . cukup semua hanyalah abu kertas . yang tidak mungkin kembali menjadi kertas .
Masa depanku masih panjang . cukup untuk hal romance yang hanya bisa menghambat cita-citaku . yang hanya bisa mengganggu semua masa depanku . dan sekarang apa? Hanya waktu yang bisa menjawab akan kelanjutan cerita ini .

lirik I'll never fall in love again


What do you get when you fall in love?
A guy with a pin to burst your bubble
That's what you get for all your trouble
I'll never fall in love again
I'll never fall in love again

What do you get when you kiss a girl
You get enough germs to catch pneumonia
After you do, she'll never phone you
I'll never fall in love again
I'll never fall in love again

Don't tell me what it's all about
'Cause I've been there and I'm glad I'm out
Out of those chains those chains that bind you
That is why I'm here to remind you

What do you get when you give your heart
You get it all broken up and battered
That's what you get, a heart that's shattered
I'll never fall in love again
I'll never fall in love again

Out of those chains those chains that bind you
That is why I'm here to remind you

What do you get when you fall in love?
You only get lies and pain and sorrow
So for at least until tomorrow
I'll never fall in love again
I'll never fall in love again

I'll never fall in love again
I'll never fall in love again

Dreaming With a Broken Heart - John Mayer


"Dreaming With A Broken Heart"
When you're dreaming with a broken heart
The waking up is the hardest part
You roll outta bed and down on your knees
And for the moment you can hardly breathe
Wondering was she really here?
Is she standing in my room?
No she's not, 'cause she's gone, gone, gone, gone, gone....

When you're dreaming with a broken heart
The giving up is the hardest part
She takes you in with your crying eyes
Then all at once you have to say goodbye
Wondering could you stay my love?
Will you wake up by my side?
No she can't, 'cause she's gone, gone, gone, gone, gone....

Oooooooooohhhhhhhhh

Now do i have to fall asleep with roses in my hand
Do i have to fall asleep with roses in my hand?
Do i have to fall asleep with roses in my hand?
Do i have to fall asleep with roses in my hand?
Baby won't you get them if i did?
No you won't, 'cause you're gone, gone, gone, gone, gone....

When you're dreaming with a broken heart
The waking up is the hardest part

Selasa, 04 Juni 2013

Empat Minggu Setelah Kepergian Kamu oleh Dwitasari

-->
Aku menulis ini ketika aku sadar tak akan ada yang bisa dikembalikan seperti dulu lagi. Aku menulis ini ketika aku berpikir bahwa di sana kamu pasti telah menemukan seseorang yang baru. Seseorang yang bisa mencintaimu, memahamimu, dan mengerti keinginanmu lebih baik daripada aku. Rendahnya kepekaanku dan tingginya keegoisanku membuat kamu pergi dan menjauh. Seandainya, bisa kuputar kembali waktu, aku tidak akan membiarkanmu pergi dan akan menahanmu sampai Tuhan bosan melihat usahaku.

Aku mulai mencintaimu, mulai membiasakan diri akan kehadiranmu, dan mulai percaya yang kaurasakan juga adalah cinta. Setiap kausapa aku, setiap kaurangkul tubuhku, setiap tatap matamu menyentuh hangat tatap mataku, dan setiap genggaman jemarimu mengisi celah-celah kecil jemariku; aku percaya ini cinta. Dulu, aku tak takut mengartikan kata-katamu dan segala kalimat-kalimat manis itu adalah salah satu respon bahwa kaujuga punya perasaan yang sama. Beberapa minggu yang lalu, aku begitu percaya diri dan begitu memercayai bahwa kamu hanya memiliki aku; aku satu-satunya di hatimu. Namun, ternyata, aku pun bisa salah. Salah mengartikan isyarat yang kauberikan. Harusnya aku menyadari bahwa terlalu tinggi jika mengharapkan kamu berada di sisiku, terlalu mimpi jika menginginkan kamu menjadikanku pertama dalam hatimu, dan terlalu tolol menganggap perhatianmu yang ternyata tak hanya diberikan untukku.

Pada akhirnya aku sadar, aku hanyalah pelarian tempat kamu meletakkan kecemasan. Aku hanyalah persinggahan, ketika kamu lelah untuk berjalan. Aku cuma sosok yang kaudatangi, ketika kaupikir kekasihmu tak mampu memahami keinginanmu. Betapa bodohnya aku bisa begitu mencintai seseorang yang bahkan meletakkan hatinya pada banyak orang— hati yang katanya hanya kamu berikan untukku. 

Dulu, aku tak ingin mendengar semua perkataan teman-temanku. Aku mencoba menutup telinga pada setiap bisikkan yang mengatakan kamu selalu melompat dari satu hubungan ke hubungan lain, berpindah dari satu pelukan ke pelukan lain, dan memberi hati pada banyak orang yang kaupikir bisa kaujadikan boneka kecintaanmu. Dulu, aku tak ingin percaya itu, dan kebodohanku semakin lengkap, ketika ternyata kamu memang seperti yang mereka bilang. Pengkhianat. Aktor paling cerdas berakting. Main hati.

Aku tak menyangka jika orang yang begitu halus membisikkan cinta, begitu manis mengucapkan rindu, dan begitu mudah berkata sayang adalah orang yang harusnya dari awal tidak kupercayai gerak-geriknya. Kamu tak tahu betapa aku begitu tergoda akan kehadiranmu. Kamu tak sadar betapa aku inginkan sebuah penyatuan, meskipun kita berbeda. Kamu tak paham betapa cinta mulai mengetuk pintu hatiku dan aku mulai mengizinkan kamu berdiam di sana.

Sungguh bodoh. Mengapa begitu mudah menjatuhkan air mata untuk kamu yang tak pernah menangisiku? Mengapa rindu begitu sialan karena menjadikanmu sosok yang paling sering kusebut dalam doa? Mengapa cinta begitu tak masuk akal ketika perkenalan singkat kita ternyata berujung pada hal yang tak kuduga? Kautak tahu betapa sulitnya melupakan perasaan yang sudah melekat, betapa tidak mudahnya menghilangkan kamu dari hati dan otakku. Cinta ini datang begitu mudah dan entah mengapa membenci begitu susah.

Kalau kauingin tahu seberapa dalam perasaanku, cinta ini seperti air laut yang enggan surut. Aku telah tenggelam, sementara kamu yang berada di pesisir pantai hanya bisa melambaikan tangan dan menertawakan kesesakanku. Apa yang bisa kauanggap lucu dari perasaan ini? Mengapa kaubegitu mudah menjadikan perasaanku sebagai candaan yang kaupikir bisa membuatku tertawa?

Sinaran pesonamu, membutakan segalaku. Begitu mudah aku terjebak bayang-bayang yang kupikir nyata. Begitu gampangnya aku terjerumus pada kesemuan yang tak pernah jadi kenyataan. Harus kularikan ke mana cinta yang makin dalam ini? Harus kubuang ke mana rindu yang tiba-tiba sering berujung air mata ini? Haruskah aku bilang padamu, dengan mata yang sembab, dengan rambut yang berantakan, dengan wajah yang begitu lelah; hanya untuk memintamu kembali?

Pertanyaan tentang perasaanku talah terjawab, walau tak kaujawab secara langsung. Kautak punya perasaan sedalam yang kuberikan, kautak merindukanku sedalam yang sering kulakukan, dan kautak ingin menjadikanku yang pertama. Ah, pernahkah kaurasakan menjadi sosok yang selalu diletakkan di nomor sekian? Yang tetap mencintai walau disakiti? Yang tetap mengabdi walau dilukai?

Seandainya semua bisa kembali seperti dulu lagi. Seandainya rangkul pelukmu masih sehangat yang kurasakan. Mungkin aku tak akan sesedih ini, tak akan seberantakan ini, dan tak akan segila ini.

Kalau kauingin pergi, maka pergilah. Tapi, berjanjilah padaku; aku adalah perempuan yang terakhir kausakiti. Setelah ini, pergilah pada ibumu dan cintai beliau dengan ketulusan, sehingga kaubisa belajar mencintai perempuan lain dengan ketulusan yang sama. Katakan padaku, kauakan menganggap kata sayang adalah kata yang sakral, sehingga tak akan kamu ucapkan hanya untuk menyakiti perasaan seorang perempuan. Berjanjilah padaku, setelah ini, kauakan benar-benar pergi, mencari perempuan baru untuk kauberi kebahagiaan; bukan tangisan. Katakan padaku, jika kautak mampu melakukan semua hal itu, aku bisa bantu kamu; tapi, kamu kembali dan mau kuajak saling memahami.

Suatu saat nanti, kita akan bertemu dengan kebahagiaan masing-masing. Kaumerangkul kekasih barumu dan memperkenalkannya padaku. Aku menggenggam erat jemari kekasihku yang berhasil menghapus mendung di hari-hariku. Lalu, kita menertawakan masa lalu, betapa dulu aku dan kamu pernah begitu lucu.

Kemudian, lukaku bisa kaujadikan materi stand up comedy-mu; tertawakan aku sepuasmu. Setelah itu, kumasukkan kaudalam sebuah tulisan; kusiksa kamu sampai jera, kubiarkan kaujadi tokoh yang tertawa lebih dulu tapi menangis sekencang-kencangnya di akhir cerita.

Terima kasih untuk tawa yang kautitipan pada setiap candaanmu di ujung malam. Sekarang, aku sadar, betapa sosok yang pernah membuatku tertawa paling kencang juga adalah pria yang bisa membuatku menangis paling kencang.